Kepedulian atau “caring”
merupakan isu besar dalam profesionalisme keperawatan Kepedulian
tampaknya telah memainkan bagian penting yang paling disoroti. Sejak
dulu, keperawatan selalu meliputi empat konsep (yang merupakan paradigma
kita): merawat adalah apa yang kita lakukan; manusia adalah sasaran
dari apa yang kita lakukan (kepada siapa kita melakukannya); kesehatan
adalah tujuannya; dan lingkungan adalah tempat di mana kita merawat.
Inti dari semua teori tentang keperawatan adalah memeriksa dan
menguraikan empat konsep tersebut untuk memberi penjelasan dan panduan
dalam hal merawat. Tetapi sekarang, merawat juga didefinisikan sebagai
kepedulian atau “caring”, yang sudah menjadi konsep paradigma yang kelima.
Sebagai perawat/ners kita harus memahami konsep caring dan mampu menanamkan dalam hati, disirami dan dipupuk untuk mampu memperlihatkan kemampuan soft skill
sebagai perawat, yaitu empati, bertanggung jawab dan tanggung gugat,
dan mampu belajar seumur hidup. Dan itu semua akan berhasil dicapai oleh
perawat kalau mereka mampu memahami apa itu caring.
Caring
merupakan suatu sikap rasa peduli, hormat, menghargai orang lain,
artinya memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang
dan bagaimana seseorang berpikir dan bertindak. Karena caring merupakan perpaduan antara pengetahuan biofisik dengan pengetahuan mengenai perilaku manusia yang berguna dalam peningkatan derajat kesehatan dalam membantu klien yang sakit. Caring sangatlah penting untuk keperawatan. Caring adalah fokus pemersatu untuk praktek keperawatan. Praktek caring juga sangat penting untuk tumbuh kembang, memperbaiki atau meningkatkan kondisi atau cara hidup manusia. Sikap caring juga digunakan untuk meningkatkan kepercayaan klien terhadap penggunaan caring
dalam keperawatan, maka perawat sendiri harus memahami hal tersebut
untuk memperkuat mekanisme koping. Oleh karena sangat penting penggunaan
caring dalam keperawatan, maka perawat sendiri harus memahami konsep caring dan mengaplikasikannya dalam praktek keperawatan.
KONSEP CARING
Caring science merupakan suatu orientasi human science dan kemanusiaan terhadap proses fenomena dan pengalaman human caring. Caring scence seperti juga science lannya meliputi seni dan kemanusiaan. Transpersonal caring
mengakui kesatuan dalam hidup dan hubungan-hubungan yang terdapat dalam
lingkaran caring yang kosentrik, dari individu pada orang lain, pada
masyarakat, pada dunia, pada planet bumi, pada alam semesta (Watson,
2004).
Caring
merupakan fenomena universal yang berkaitan dengan cara seseorang
berpikir, berperasaan dan bersikap ketika berhubungan dengan orang lain.
Caring dalam keperawatan dipelajari dari berbagai macam filosofi dan perspektif etik .
Human care merupakan hal yang mendasar dalam teori caring. Menurut Pasquali dan Arnold (1989) serta Watson (1979), human care
terdiri dari upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan menjaga atau
mengabdikan rasa kemanusiaan dengan membantu orang lain mencari arti
dalam sakit, penderitaan, dan keberadaannya serta membantu orang lain
untuk meningkatkan pengetahuan dan pengendalian diri .
Watson (1979) yang terkenal dengan Theory of Human Care, mempertegas bahwa caring
sebagai jenis hubungan dan transaksi yang diperlukan antara pemberi dan
penerima asuhan untuk meningkatkan dan melindungi pasien sebagai
manusia, dengan demikian mempengaruhi kesanggupan pasien untuk sembuh .
Lebih lanjut Mayehoff memandang caring
sebagai suatu proses yang berorientasi pada tujuan membantu orang lain
bertumbuh dan mengaktualisasikan diri. Mayehoff juga memperkenalkan
sifat-sifat caring seperti sabar, jujur, rendah hati. Sedangkan Sobel mendefinisikan caring
sebagai suatu rasa peduli, hormat dan menghargai orang lain. Artinya
memberi perhatian dan mempelajari kesukaan-kesukaan seseorang dan
bagaimana seseorang berpikir, bertindak dan berperasaan. Caring sebagai suatu moral imperative
(bentuk moral) sehingga perawat harus terdiri dari orang-orang yang
bermoral baik dan memiliki kepedulian terhadap kesehatan pasien, yang
mempertahankan martabat dan menghargai pasien sebagai seorang manusia,
bukan malah melakukan tindakan amoral pada saat melakukan tugas
pendampingan perawatan. Caring juga sebagai suatu affect
yang digambarkan sebagai suatu emosi, perasaan belas kasih atau empati
terhadap pasien yang mendorong perawat untuk memberikan asuhan
keperawatan bagi pasien. Dengan demikian perasaan tersebut harus ada
dalam diri setiap perawat supaya mereka bisa merawat pasien .
Marriner dan Tomey (1994) menyatakan bahwa caring merupakan pengetahuan kemanusiaan, inti dari praktik keperawatan yang bersifat etik dan filosofikal. Caring bukan semata-mata perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring
juga didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan
fisik dan memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan
keselamatan klien (Carruth et all, 1999) Sikap caring diberikan melalui kejujuran, kepercayaan, dan niat baik. Caring menolong klien meningkatkan perubahan positif dalam aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Bersikap caring
untuk klien dan bekerja bersama dengan klien dari berbagai lingkungan
merupakan esensi keperawatan. Dalam memberikan asuhan, perawat
menggunakan keahlian, kata-kata yang lemah lembut, sentuhan, memberikan
harapan, selalu berada disamping klien, dan bersikap caring
sebagai media pemberi asuhan (Curruth, Steele, Moffet, Rehmeyer, Cooper,
& Burroughs, 1999). Para perawat dapat diminta untuk merawat, namun
tidak dapat diperintah untuk memberikan asuhan dengan menggunakan spirit caring .
Spirit caring seyogyanya harus tumbuh dari dalam diri perawat dan berasal dari hati perawat yang terdalam. Spirit caring
bukan hanya memperlihatkan apa yang dikerjakan perawat yang bersifat
tindakan fisik, tetapi juga mencerminkan siapa dia. Oleh karenanya,
setiap perawat dapat memperlihatkan cara yang berbeda ketika memberikan
asuhan kepada klien .
PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI CARING
Watson
(1979) menekankan bahwa proses keperawatan memiliki langkah-langkah
yang sama dengan proses riset ilmiah, karena kedua proses tersebut
mencoba untuk menyelesaikan masalah dan menemukan solusi yang terbaik.
Lebih lanjut Watson menggambarkan kedua proses tersebut sebagai berikut:
1. Pengkajian
Meliputi observasi, identifikasi dan review
masalah,menggunakan pengetahuan dari literature yang dapat
diterapkan,melibatkan pengetahuan konseptual,untuk pembentukan dan
konseptualisasi kerangka kerja yang digunakan untuk memandangdan
mengkaji masalah dan pengkajian juga meliputi pendefinisian variable
yang akan diteliti dalam memecahkan masalah.
2. Perencanaan
Perencanaan membantu untuk menentukan bagaimana variable-variable
akan diteliti atau diukur, meliputi suatu pendekatan konseptual atau
design untuk memecahkan masalah yang mengacu pada asuhan keperawatan
serta meliputi penentuan data apa yang akan dikumpulkan dan pada siapa
dan bagaimana data akan dikumpulkan.
3. Implementasi
Merupakan tindakkan langsung dan implementasi dari rencana serta meliputi pengumpulan data.
4. Evaluasi
Merupakan
metode dan proses untuk menganalisa, juga untuk meneliti efek dari
intervensi berdasarkan data serta meliputi interpretasi hasil, tingkat
dimana suatu tujuan yang positif tercapai, dan apakah hasil tersebut
dapat digeneralisasikan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar